CARA SETTING BIOS
1:09:00 AM
BIOS
(Basic Input Output System) adalah program yang berfungsi mengatur dan
mengkonfigurasikan system computer, yang disimpan dalam sebuah chip
Bios. Chip BIOS yang banyak digunakan yaitu :
1. Award BIOS
2. AMI BIOS
3. PHOENIX
Langkah- langkah mengatur (seting BIOS)
A.Langkah-langkah masuk ke Bios
1. Hidupkan Komputer
2. Tekan Tombol Del berulang kali pada saat booting
3. Muncul menu utama BIOS
B.Langkah-langkah seting BIOS Dari gambar diatas dapat kita lihat menu utama dari Award Bios yang akan kita uraikan satu persatu
1.
Standart CMOS Setup Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS,
seperti mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
•Date
: Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah
tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan
setting.
•Time Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
•Harddisk
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk.
Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi
harddisk.
•Drive
A, Drive B Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer.
Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan.
Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
•Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang
diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau
MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
•Halt On Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan
waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga
komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada
sistem.
2.
BIOS Features Setup Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas
yang disediakan oleh BIOS, seperti : mencegah virus, menentukan awal
booting, mempercepat booting, dan sebagainya.
•Virus Warning Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)
•CPU
Internal Cache Berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan
(enable/disable) CPU Internal Cache (cache-memory level 1) yang ada pada
prosesor sebagai penampung data sementara akan diolah oleh prosesor.
(pilih “enabled”)
•External
Cache Berfungsi meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan
pilihan tersebut sistem akan menggunakan cache memory lain yang ada
pada sistem untuk menampung sementara data yang akan diproses oleh
prosesor. •Quick Power On Self Test Berfungsi memeriksa
komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot. Apabila
memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti
memeriksa memori hingga tiga kali. Pilih “enabled”, agar komputer
melakukan proses lebih singkat dan cepat •Boot Sequence Berfungsi
menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. agar komputer
melakukan booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari
floppy disk drive, ubahlah menjadi “A”
•Swap
Floppy Drive Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih
“enabled”, drive A akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila
komputer hanya memiliki drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan
yang lebih aman.
•Boot
Up Floppy Seek Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh
disk drive. Pilih “disabled” untuk mempercepat booting.
•Boot
Up Numlock Status Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada saat
komputer boot. Pilih, “on” agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock
extended At-keyboard pada saat booting. Anda juga dapat memilih “off”.
•Boot
Up System Speed Berfungsi menentukan keadaan komputer pada saat boot
up. Pilihlah “high”, agar komputer melakukan proses lebih cepat.
•Security
Option Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika
memilih “setup”, komputer akan meminta password pada saat BIOS-setup
dijalankan. Dan jika memilih “System”, komputer akan meminta password
pada setiap kali komputer melakukan booting. Konfigurasilah security
option sesuai kebutuhan Anda.
•OS
Selector for Dram > 64 MB Berfungsi menentukan konfigurasi kapasitas
memori yang digunakan. Jika menggunakan memori lebih dari 64 MB,
pilihlah “OS2″. Jika menggunakanmemori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2″.
3.
Chipset Feature Setup Menu untuk mengatur konfigurasi
fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing
memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara
keseluruhan.
4.
Power Management Setup Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat
sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
•HDD
Power Down Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar
harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu.
Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan)
baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
•VGA
Active Monitor Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled”
agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu
tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak
dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas
pekerjaan.
5. PNP/PCI Configuration Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
6.
Integrated Pheriperals Menu untuk mengkonfigurasikan
fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat terhubung dengan
motherboard seperti harddisk controller, floppy disk controller, serial
dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang
tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
7.
Load Setup Defaults Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara
instant. Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini, Anda dapat
melakukan konfigurasi setting tambahan.
8.
Supervisor Password Menu untuk membuat password supervisor, password
ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS.
Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi
memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati
password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor atau
abaikan jika dirasa tidak perlu.
9.
User Password Menu untuk membuat password user, password ini hanya
berlaku untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk
mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak
akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password akan tetapi
dapat melakukan perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau
abaikan jika dirasa tidak perlu.
10.
IDE HDD Auto Detiction Menu untuk mendeteksi parameter-parameter
harddisk yang dikenali komputer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode,
dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan
settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.
11. HDD Low Level Format Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
12.
Save & Exit Setup Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan
perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS. 13. Exit Without
Saving Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan
konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS. Ada beberapa cara untuk
masuk ke Setup BIOS yaitu diantaranya :
AMI BIOS : Del
AwardBIOS : Ctr1+A1t+E sc Esc Del
PhoenixBIOS : Ctrl+Alt+Esc Ctr1+A1t+F 1 Ctrl+Alt+ S Ctr1+Alt+Enter Ctrl +Alt+ F 11 Ctr1+Alt+Ins
0 komentar